Menurut Bonanza88, Asia selalu menjadi topik yang menarik bagi operator perjudian internasional. Tentu saja, karena ini wilayah dengan banyak ekonomi maju dan rumah bagi 60% populasi dunia.
Tambahkan faktor tingkat adopsi teknologi digital yang sangat cepat, dan Anda mendapatkan benua yang penuh dengan peluang. Namun, peraturan ketat dan pemerintah yang konservatif menjadikannya lanskap yang menantang bagi operator untuk diarungi.
Pasar Asia jelas menarik bagi operator perjudian dengan banyaknya potensi yang belum dimanfaatkan, meski wilayah ini tidak mudah untuk dimasuki. Apalagi, sebagian besar negara di sini memiliki peraturan perjudian dan taruhan yang sangat membatasi, dengan hanya sejumlah kecil perusahaan yang diizinkan secara hukum untuk beroperasi.
Namun, tampaknya ada kecenderungan ke arah legalisasi bertahap. Banyak negara di mana perjudian telah lama dilarang, kini menyaksikan kebangkitan pasar gelap yang dijalankan oleh sindikat perjudian, yang tidak menawarkan perlindungan atau transparansi pemain.
Untuk memerangi fenomena ini, dan memonetisasi kebiasaan hiburan baru penduduk setempat, beberapa negara mulai mengubah pendekatan mereka. Perlahan tapi pasti mereka membuka pintu untuk legalisasi perjudian, terutama online.
Di sini kita akan membahas situasi perkembangan terkait perjudian online di beberapa negara besar Asia. Simak lebih lanjut di bawah
1. China
Perjudian di China adalah ilegal, dengan pengecualian dua lotere yang dikelola negara — Lotre Kesejahteraan dan Lotere Olahraga. Namun, warga negara Tiongkok dapat berjudi di dua wilayah administrasi khusus Republik Rakyat, Makau dan Hong Kong.
Sikap anti judi pemerintah China yang kukuh telah memiliki pengaruh besar dalam kebijakan nasional mereka. Di sisi lain hal ini justru dimanfaatkan oleh negara-negara tetangganya untuk menargetkan turis China sebagai pengunjung kasino mereka.
2. Makau
Meski masih bagian dari China, tapi dalam hal judi Makau memiliki otonomi khusus terpisah. Sebuah bekas jajahan Portugis, Macau sering disebut “Las Vegas-nya Asia”.
Dengan 41 kasinonya, jutaan turis, dan lampu neon yang tak terhitung jumlahnya tampaknya sepenuhnya membenarkan julukan itu. Namun, tidak seperti Vegas, perusahaan Makau lebih berfokus untuk menarik penjudi profesional yang suka taruhan besar daripada penjudi umum.
Meskipun statusnya sebagai tujuan perjudian legendaris, perjudian online masih dilarang di pulau itu, dengan badan pengatur lokal bahkan mengeluarkan peringatan publik pada tahun 2015.
Hongkong
Seperti Makau, Hong Kong adalah wilayah administratif khusus China lainnya yang menikmati tingkat otonomi yang relatif tinggi. Perjudian adalah legal di sini, tetapi diatur secara ketat.
Semua bentuk taruhan adalah monopoli Hong Kong Jockey Club, sementara permainan kasino dibatasi untuk kapal pesiar, dan hanya jika berada di luar wilayah perairan pulau tersebut.
Kasino online tetap ilegal, dan pemerintah diketahui mengambil tindakan keras terhadap operator gelap situs judi online.
India
Karena India adalah negara federasi, peraturan perjudian menjadi wewenang masing-masing negara bagian.
Pada saat penulisan, aturan perizinan terkait operasi kasino sudah ada untuk wilayah di Goa, Sikkim, serta Daman dan Diu.
Kasino telah lama legal di Goa dalam bentuk tempat perahu, karena pemerintah setempat mengizinkan kapal lepas pantai untuk menawarkan layanan perjudian dengan persetujuan sebelumnya. Taruhan olahraga darat dan pacuan kuda tidak diatur.
Akhirnya, baik untuk diingat bahwa poker umumnya dianggap sebagai permainan keterampilan, dan karena itu diperbolehkan di sebagian besar negara bagian.
Perjudian online juga tidak diatur di tingkat federal, dan hanya segelintir negara bagian yang berbicara tentang legalitasnya. Pada tahun 2021, negara bagian Sikkim dan Nagaland menawarkan lisensi kepada operator kasino dan sportsbook online, sementara Andhra Pradesh dan Tamil Nadu telah secara resmi melarang praktik tersebut.
Filipina
Filipina memiliki sistem peraturan yang menarik, lisensi dan kontrol atas operasi perjudian ditangani oleh dua organisasi, Philippine Amusement and Gaming Corporation (PAGCOR) dan Cagayan Economic Zone Authority (CEZA).
PAGCOR menangani proses perizinan untuk rumah bingo, bandar taruhan, ruang kartu, dan kasino. Sementara CEZA mengeluarkan lisensi untuk operator perjudian online, yang lucunya tidak diizinkan untuk menawarkan layanan mereka di dalam negeri.
Anehnya, bukan hal ilegal bagi operator asing untuk menawarkan layanan judi online kepada warga negara Filipina, karena tidak secara tegas dilarang oleh undang-undang apa pun.
Jepang
Secara historis, perjudian di Jepang telah dilarang, dengan beberapa pengecualian khusus seperti rumah pachinko dan taruhan serta lotere yang dikelola secara publik. Hukum Jepang menganggap perjudian sebagai pelanggaran dan mendefinisikannya sebagai “tindakan mempertaruhkan properti atau aset pada hasil kontes peluang.”
Namun demikian, banyak hal mulai berubah pada tahun 2018, ketika negara tersebut melegalkan kasino dalam bentuk resor terintegrasi. Meski resor ini terutama berfokus pada turis, penduduk lokal tidak dilarang untuk mengakses layanan mereka.
Namun, ada batasan ketat untuk mencegah kecanduan judi, di mana warga Jepang hanya dapat mengunjungi kasino tiga kali per minggu atau sepuluh kali per bulan, dan ada biaya masuk JPY 6.000 (EUR 46 / USD 50).
Perjudian online tidak diperbolehkan dan secara keseluruhan sangat dikontrol dan dibatasi. Namun Pemerintah Jepang tidak dapat menghentikan orang untuk mengakses situs perjudian asing. Berbagai aktivitas perjudian seperti taruhan olahraga, poker dan lainnya biasanya diakses melalui situs perjudian internasional.
Korea Selatan
Korea Selatan tunduk pada peraturan ketat. Perjudian online dilarang, sementara perusahaan berbasis darat hanya terbuka untuk warga negara asing, dengan pengecualian Kangwon Land.
Kerangka hukum tentang perjudian sederhana: kecuali jika diizinkan secara tegas, itu ilegal. Sepengetahuan Bonanza88, satu-satunya bentuk perjudian yang diizinkan adalah lotere dan taruhan pada pacuan kuda dan adu banteng.