Sejarah Tentang Perjudian dari berbagai Negara Ribuan Tahun Lalu

Sejarah peradaban manusia tak bisa lepas dari yang namanya aktivitas perjudian. Di seluruh penjuru dunia manapun judi sudah ada sejak ribuan tahun silam.

Dimana, para pelakunya berasal dari berbagai latar belakang lintas negara. Mulai dari rakyat kecil, kaum borjuis hingga keluarga kerajaan yang sudah memainkan judi.

Salah satu aktivitas perjudian pada masa awal dikenal manusia terjadi di daratan China kuno. Ini berdasarkan pada sebuah presentasi berjudul “Cultural History of Chinese Gambling“.

Dimana, dijelaskan dalam acara NAGS 27th Annual Conference, pada November 2017 tentang sebuah sejarah perjudian di China yang sudah berusia lebih dari 4.000 tahun.

Dalam presentasi tersebut, perjudian dikaitkan dengan sebuah permainan pertama yang terukir dalam catatan sejarah China yakni sebuah permainan bernama Liubo.

Apakah sahabat Bonanza88 mengetahui permainan satu ini ? jika penasaran berikut kami jelaskan dalam artikel ini.

Permainan Liubo, China 

Liubo sendiri ialah sebuah permainan papa nasal China kuno yang mana dimainakn sebanyak 2 pemain. Menurut catatan sejarah, permainan Liubo ditemukan tak lebih pada pertengahan millennium ke-1 sebelum Masehi.

Permainan Liubo populer pada saat di zaman Dinasti Han tepatnya pada masa 202 sebelum Masehi hingga 220 Masehi.

Pada prinsipnya, Liubo merupakan permainan kognitif, yang mana pemain harus bisa menggunakan sebuah strategi serta manuver khusus untuk dapat memenangkan permainan.

Namun demikian, seiring berjalannya waktu, lama-kelamaan motivasi pemain menjadi berubah drastis. Dalam permainannya, memenangkan uang merupakan motivasi utama bagi para pemain.

Parcheesi, India

Parcheesi merupakan sebuah jenis permainan papan silang serta lingkaran yang mana berasal dari India kuno. Diketahui, permainan ini merupakan cikal bakal dari permainan yang bernama Ludo. 

Permainan ini tertulis dalam sebuah kitab Purana Mahabarata yang mana mengakibatkan para pandawa harus mau menjadi budak dari Duryodana.

Dimana, yang awalnya ingin membalaskan dendam dalam sebuah insiden pelecehan yang terjadi di Istana para Pandawa oleh sang istri yakni Drupadi. 

Hingga pada akhirnya terjadilah sebuah pelecehan yang mana dilakukan oleh Dursasana adik dari Duryodana dengan cara melucuti pakaian milik Drupadi, yakni istri dari Pandawa yang sudah kalah dalam permainan dadu.

Cara memainkan Parcheesi sendiri sama seperti Ludo yang mana mengharuskan bidak keluar dari kotak serta mencapai finish di sebuah kotak yang sama saat memulai permainan. 

Peraturan yang cukup mudah dimengerti menjadikan Parcheesi mudah popular ketimbang. Ini lantaran orang-orang pada saat itu menjadikan Parcheesi dipakai untuk berjudi.

Berdasarkan catatam sejarah, permainan Parcheesi sudah ada di abad ke-empat Masehi. Wah cukup tua juga ya usia permainan asal tanah Hindustan ini sahabat Bonanza88.

Senet, Mesir Kuno

Pada waktu 5.000 tahun lalu, tepatnya ketika di zaman Perunggu, manusia sudah menciptakan satu set batu pahatan yang mana dipakai sebagai sebuah permainan. 

Batu permainan tersebut menjadi satu benda permainan tertua di dunia yang telah ditemukan di Turki pada tahun 2013 silam.

Perlu dketahui, tak cuma di wilayah Turki saja adanya penemuan permainan papan dari zaman Mesir kuno. Bahkan, di negara Mesir pula ditemukan permainan yang mana berasal dari masa ribuan tahun lalu. 

Di kebudayaan Mesir kuno, ada dikenal sebuah jenis permainan papan yang namanya yakni Senet. Permainan tersebut menjadi favorit bagi anak laki-laki Tutankhamun dan juga Ratu Nefertari yakni istri Ramses II. 

Berdasarkan bukti para arkeolog, permainan Senet telah dimainkan sejak 3100 SM. Menurut data Museum Seni Metropolitan, saat itu masyarakat kelas atas Mesir kuno bisa memainkan Senet dengan papan.

Papan tersebut yang mana dihiasi dengan ornamen dan hingga kini masih dapat dilihat sampai sekarang. Permainan ini biasanya dimainkan di atas permukaan batu, meja atau juga lantai.

Pada papan permainan Senet sendiri berbentuk panjang serta terdiri dari 30 kotak yang disusun dalam tiga baris paralel. 

Permainan tersebut dimainkan sebanyak orang dengan cara bermain yang mirip permainan ular tangga di masa saat ini. Dimana, pemain memindahkan sebuah bidak, melangkahi bidak lawan main, hingga sampai ke sebuah kotak bawah.

Pada zaman dulu, orang Mesir kuno mempercayai bahwa permainan Senet bisa memberikan gambaran sekilas tentang kehidupan selepas kematian. 

Bahkan, pemain percaya jika Senet mengungkapkan sebuah rintangan tentang apa yang terjadi di depan, memperingatkan kepada manusia dari perbuatan buruk semasa di dunia hingga bergabung dengan dewa Ra untuk selamanya. 

Selain permainan Senet, terdapat pula jenis permainan papan lain pada zaman Mesir Kuno yakni bernama Mehen. 

Mehen sendiri dimainkan pada 3100 sampai 2300 SM. Nama permainan Mehen berasal dari nama seorang dewa ular dalam sebuah mitologi Mesir kuno. 

Permainan Mehen dapat dimainkan hingga enam orang yang mana bertugas memainkan bidak berbentuk singa sert bola melintasi jalur spiral seperti layaknya ular melingkar.

Penulis : Baims

D:\BAIMS FILE\BARU\OKTOBER\Baims_211022\6.PNG

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *